Beberapa minggu yang lalu di kota London telah terjadi
pembunuhan, korbannya adalah seorang musisi terkenal yang bernama steve gerard
berusia 32 tahun tinggal di sebuah apartemen ditengah kota. Korban ditemukan
bersimbah darah diapartemennya sendiri dengan beberapa tusukan diperutnya pada
pukul 10.00 oleh rekan kerjanya jhonson yang juga tinggal didekat apartemen
korban, menurut kesaksian jhonson dia hendak mengajak steve berangkat kerja
pada pagi itu, namun saat jhonson mengetuk pintu apartemen steve beberapa kali
dia tidak mendapat jawaban apapun lalu dia coba mengirim pesan singkat ke
handphone steve dan menelponnya tetapi tidak juga ada jawaban, lalu timbulah
rasa curiga dan khawatir di pikiran jhonson dan tiba tiba ada ada darah yang
keluar dari bagian bawah sela sela pintu apartemen steve dan tanpa pikir
panjang jhonson langsung mendobrak pintu dan menemukan steve sudah tidak
bernyawa.Korban diperkirakan meninggal sekitar pukul 02.00 dini hari.
Tidak berapa lama setelah korban ditemukan polisipun datang
dan menutup apartemen steve dan melakukan investigasi tempat kejadian perkara,
polisi mendapatkan senjata yang digunakan pelaku yaitu pisau dapur yang
tergeletak tidak jauh dari tubuh korban dan polisi juga menemukan sebuah pesan
yang dibuat si pelaku. Seperti ini pesannya
Aku akan membunuh korban selanjutnya
besok pada saat jam membentuk huruf L, karena aku baik hati aku akan memberi
petunjuk dimana aku akan membunuh korban selanjutnya, perhatikan baik baik
Pelangi itu sangat indah di sore hari,
bahkan lebih indah dari bunga ditaman yang tertiup angin. Garis berwarna yang
menghiasi langit setelah usainya badai, entah mengapa aku sangat suka sekali moment
seperti ini apalagi aku dapat menikmatinya bersama teman temanku, namun teman
temanku pergi menjauhiku karena suatu alasan yang tidak aku ketahui, malangnya
diriku.
13,17,20,28,26,50
Urutan
-5-7-3-4-1-9
Polisi
yang sama sekali tidak mengerti arti dari kode ini langsung memanggil detektif
Jono Holmes ke TKP agar segera memecahkan kode ini supaya dapat mencegah pembunuhan
berikutnya. Detektif Jono sangat bingung dan sama sekali tidak mengerti
bagaimana memecahkan kode ini beberapa jam dia habiskan didalam ruangannya
hanya memikirkan kode yang diberikan pelaku, “Sial, ini sangat rumit bagaimana memecahkannya” gumam detektif
Jono. Waktu semakin sempit namun detektif Jono belum menemukan apapun, pada
sampai jam 15.30 detektif Jono menerima laporan bahwa terjadi pembunuhan di Big
Ben, korban meninggal sekita setengah jam yang lalu. “Big Ben.? Astagaaaa..!! seharusnya aku sadar lebih awal, kenapa tidak
terpikirkan olehku” dengan cepat detektif Jono langsung menuju TKP, saat
sampai di TKP dia melihat korban meniggal dengan sangat mengenaskan dia merasa
bersalah dan merasa ini semua terjadi karena ketidakmampuannya memecahkan kode
dari pelaku, dengan rasa kecewa dia bersumpah dalam hatinya akan menangkap
pelakunya secepatnya sebelum terjadi pembunuhan lainnya.
Saat
detektif Jono mengecek lokasi pembunuhan, dia menemukan secarik kertas yang
ternyata adalah petunjuk yang diberikan pelaku yang berisi
Hahahahah ini salahmu detektif, kau membiarkan aku membunuh
orang lain, besok aku akan membunuh korban selanjutnya pada saat jam sejajar
lurus di suatu tempat dan kau harus mencari tahu tempatnya dan mencegahku
melakukan pembunuhan, perhatikan kode ini baik baik
8,5 7,11
10 1,1
19,1 1,4
01 9,10
13,7 1
2,3 14,4
“Kode apa lagi ini.? Aku harus
segera memecahkannya” teriak detektif Jono sambil
kembali ke mobil dan menuju kantornya, sesampainya dikantor dia meminta bantuan
kerabatnya yang juga seorang polisi dan menunjukan kode tersebut kepada
kerabatnya yang bernama Watson, tetapi tidak seperti yang diharapkan Watson
hanya bisa melihat dan membaca kode itu hingga berulang ulang tanpa
memecahkannya. Beberapa jam berlalu namun mereka hanya berhasil memecahkan
waktu sih pelaku akan melakukan pembunuhan tanpa tahu tempat dimana sih pelaku
akan melakukan pembunuhannya, setelah mereka sekian lama memutar otak hingga
membuat mereka strees mereka memutuskan istirahat sejenak dan pergi ke minimarket
untuk membeli beberapa minuman dan meringankan pikiran sejenak, di minimarket
mereka berdua membeli kopi dan duduk sejenak untuk menikmati udara segar tetapi
kode itu tetap mengganggu pikiran mereka. “heey
Detektif, bisakah kau ambilkan gula dan susu.?” Tanya Watson, “Tentu saja” jawab detektif sambil
mengambilkan gula dan susu. “Mengapa kau
suka menambahkan gula dan susu kedalam kopimu Watson.?” Tanya detektif
Jono, “aku menambahkannya agar lebih
lengkap dan pas” jawab Watson, lalu beberapa menit mereka berbincang dan
bertukar pikiran mengenai kode yang diberikan pelaku namun tidak menemukan
hasil bahkan sampai kopi yang diminum Detektif Jono habis, lalu karena
penasaran dengan rasanya detektif Jono mencicipi kopi milik Watson “heeyy watson, ternyata kopimu enak juga setelah
ditambahkan gula dan kopi menjadi lengkap dan pas” kata detektif Jono
sambil tersenyum, “kau harus lebih sering
menikmatinya detektif” jawab Watson. “tetapi
tunggu dulu, Ditambahkan dan menjadi pas. Watson aku tau dimana pelaku akan
melakukan pembunuhan selanjutnya” Detektif Jono langsung berlari ke mobil
dan Watson masuk ke mobil dalam keadaan bingung mengenai cara Detektif Jono
memecahkan kode tersebut. Beberapa saat berlalu akhirnya mereka sampai di
tempat pelaku akan melakukan pembunuhan lalu mereka menggerakan beberapa
anggota polisi untuk mencari seseorang yang mencurigakan dan membawa benda
tajam yang sekiranya bisa digunakan untuk membunuh.
Setelah
beberapa menit mencari akhirnya salah satu anggota polisi menemukan orang yang
berpakaian serba hitam dan didalam jaketnya dia membawa pisau dapur, tanpa
pikir panjang polisi langsung membawa orang tersebut. Dan memang benar,setelah
diperiksa oleh tim forensik ternyata sidik jarinya sama dengan sidik jari yang
terdapat di pisau dapur yang digunakan untuk membunuh steve, Akhirnya Detektif
Jono berhasil menangkap pelaku dan mencegahnya melakukan pembunuhan.
Haayyy para readers, apakah kalian mampu memecahkan 2 kode
tersebut..??